Persiapan mental anak sebelum dikhitan

Ada banyak dan bermacam-macam reaksi anak ketika sudah datang waktunya untuk khitan atau sunat. Ada yang masih merasa takut, namun tidak jarang pula yang berani untuk di khitan atau di sunat. Apabila anak anda berani bahkan meminta untuk segera di sunat, sebagai orangtua anda pasti tidak perlu merasa khawatir atau pusing untuk membujuk anak anda.

IMG-20170611-WA0031Tindakan sunat bagi sebagian besar anak masih menjadi momok yang sangat menakutkan karena rasa sakit ketika dilakukan pembiusan sebelum tindakan khitan. Padahal dengan adanya teknologi dan ilmu dibidang medis yang semakin maju pada saat ini tentunya rasa sakit itu tidak perlu menjadi alasan untuk ditakuti. Untuk mencapai keberhasilan dalam proses sunat, kondisi psikologis dan kesiapan yang menyangkut mental anak sangat berpengaruh. Wajar saja, dokter biasanya akan lebih mudah melakukan tindakan sunat apabila kondisi psikologis anak baik dan tidak stres. Terutama sang anak sudah siap dan mengerti tentang proses tindakan sunat itu sendiri.

Lantas bagaimana untuk mempersiapkan mental anak agar berani untuk di sunat? Disinilah peranan orangtua sangat diperlukan. Orangtua seharusnya dapat menjelaskan terlebih dahulu mengenai segala sesuatu tentang sunat. Mulai dari mengapa harus di sunat, bahayanya adalah jika tidak di sunat, sampai apa saja yang harus dilakukan anak sebelum dan sesudah sunat nanti. Dengan mendapat penjelasan dari orangtua tersebut, tentu anak tidak menyimpan rasa ketakutan-ketakutannya, namun bisa menghilangkan ketakutan itu dengan bermain sehingga sang anak menjadi lebih rileks.

Berikut ini ada beberapa cara untuk mempersiapkan mental anak sebelum sunat yang dapat dilakukan sehingga sang anak menjadi lebih rileks:
1. Beri keyakinan kepada anak, bahwa ia adalah anak pemberani dan pasti berani di sunat.
2. Beri kesempatan kepada anak untuk bertanya apa saja tentang sunatan, sehingga dia merasa lebih siap untuk menjalani prosesi tersebut.
3. Beri contoh saudara/teman seusia anak Anda yang berani di sunat dan cepat sembuh, sehingga anak menjadi termotivasi.
4. Beri pengertian, bahwa dokter atau klinik sunat bukan orang yang patut ditakuti, tapi tenaga medis yang justru akan membantu anak dan mengusahakan supaya sunat tidak sakit dan cepat sembuh.
5. Jangan paksa anak untuk di sunat jika memang dia belum siap, karena justru akan membuatnya stres dan trauma sehingga dapat mengganggu mentalnya.
6. Jika anak benar-benar berani untuk di sunat, beri kesempatan kepadanya untuk mengusulkan waktunya. Ini salah satu cara untuk benar-benar mengetahui kapan anak benar-benar siap dan mengajarinya bertanggung jawab dengan ucapan dan keinginannya.
Nah, jika mental anak Anda sudah siap untuk di sunat dan sudah banyak bertanya ini itu tentang sunat, tentu di ruangan dokter nanti dia tidak akan kaget dan stres, Anda pun tidak akan khawatir bukan?

Semoga bermanfaat

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s